Sejak awal tahun IHSG terpuruk hingga menempati posisi terburuk dari beberapa bursa utama di kawasan. Berkat kinerja positif bulan ini, IHSG berhasil lebih baik dari Singapura. Meski masih masih minus diatas 10 persen pertumbuhannya, tapi bisa lumayan lebih baik dari minusnya bursa singapura.
Memang selama ini tampak sekali IHSG mengekor bursa singapura dalam segala hal. Ini dimungkinkan dengan investor yang share dalam pasar yang sama, maka buruk-baiknya akan tidak beda jauh. Namun pada dalam bulan ini nampak ada perubahan besar di bursa saham Indonesia.
Diduga penguatan rupiah dan suksesnya beberapa emiten meningkatkan jumlah saham, telah membuat IHSG tumbuh positif bulan ini. Diperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut, mengingat akhir tahun dan window dressing yang akan mendorong pergerakan di bursa Indonesia. Namun naiknya suku bunga amerika bisa menjadi tantangan ke depan.
Ini ditandai dengan tekanan yang makin kuat pada rupiah akhir-akhir ini, sehingga membuat laju pergerakan IHSG terhambat. Memang persoalan rupiah dengan suku bunga amerika ini sulit terpecahkan. Meski dengan berbagai paket kebijakan, tak mampu menjinakan pergerakan dollar-rupiah yang semakin liar.
IHSG dalam beberapa hari ini juga tertekan pada persoalan rupiah yang makin iminen. Besar kemungkinan beberapa investor akan mengurangi share sahamnya ke posisi dollar sampai isu kenaikan suku bunga amerika ini terjadi. Besar kemungkinan pula IHSG akan bergerak sangat lambat, meski masih dalam posisi yang positif.
Setidaknya bisa keluar dari posisi terburuk adalah hal yang bisa dibanggakan. Meski performanya boleh dibilang paling jelek dalam beberapa tahun ini. Sampai-sampai pemerintah cukup gusar dengan menembak kiri-kanan atas performa IHSG yang tak kunjung membaik.
Isu suku bunga deposito yang dikemukakan, tak lain adalah bentuk kekuatiran pemerintah atas kinerja IHSG yang tak kunjung membaik. Padahal IHSG adalah patokan bagi investor melihat kondisi ekonomi Indonesia. Memang kondisinya masih belum begitu membaik, meski melambat masih bisa tumbuh.
Investor akan melihat IHSG sebagai tolok ukur sebelum melakukan investasi secara riil. Diduga banyak FDI atau foreign direct investment yang menunda pelaksanaannya sampai kondisi IHSG membaik. Ini tampaknya disikapi dengan gusar oleh pemerintah dalam memperbaiki kinerja IHSG agar investor bisa percaya dan cepat masuk kembali ke Indonesia.
No comments:
Post a Comment