Meski posisi nilai sahamnya masih memerah pada tahun ini, saham-saham perusahaan property masih memiliki prospek yang lebih baik. Beberapa aturan pendukung sudah mulai aktif mendorong harga property lebih tinggi dan permintaan yang lebih besar. Ini dimungkinkan dengan beberapa deregulasi yang mulai terlihat efeknya.
Saat ini saham property memang masih kalah dengan saham dari consumer good industri, namun tren yang terlihat posisinya bisa menjadi motor utama penggerak bursa, Ini terlihat dari sejak kejatuhan kemarin, posisi saham property ini lebih cepat bangkit dibandingkan saham unggulan lainnya. Mayoritas emiten saham property juga menunjukan kinerja yang bagus di sektor riilnya.
Apalagi dengan proyek infrastruktur yang sudah mulai bergerak cepat, maka akan banyak emiten property yang menambah porsi saham publiknya. Ini dimungkinkan kebutuhan dana segar akan dilakukan mengikuti jejak beberapa perusahaan consumer good industri beberapa waktu lalu. Akibatnya akan terjadi dorongan pertambahan dan pertumbuhan nilai saham.
Patut dicermati pula, rata-rata emiten yang menambah porsi sahamnya kebanyakan overbooked dan sukses meningkatkan nilai sahamnya. Bukan tidak mungkin ini terjadi pada saham-saham perusahaan property yang mau menambah sahamnya. Peluangnya masih sangat besar untuk mendapatkan kepercayaan dari investor.
Banyak sentiment positif yang berkembang di sektor property, disamping tekanan melambatnya ekonomi global masih menjadi momok ke depannya. Namun perlu diakui posisi nilai tawarnya masih lebih tinggi. Ini membuat nilai saham property bisa lebih baik dari saham unggulan lainnya.
Salah satunya adalah perkembangan pembangunan apatemen dan tempat hunian yang massif, ini bisa menjadi katalisnya. Juga adanya pembangunan jaringan infrastruktur, membuat produk-produk property menjadi lebih bernilai. Meskipun harus diakui peluang terjadinya buble di sector property ini bisa terjadi.
Ini karena motor ekonomi dunia yaitu cina di beberapa kawasannya sudah mengalami hal ini. Persoalannya pertumbuhan sector property cina sudah terlalu cepat, sangat jauh beda dengan kondisi di sini yang lebih cepat pertumbuhan permintaan dibandingkan ketersediaan propertynya. Memang harus diakui garis merah buble ini bisa menjadi halangan saham property menjadi motor penggerak bursa, namun untuk saat ini masih jauh dari momok tersebut.
No comments:
Post a Comment