Pages

Thursday, November 19, 2015

Divestasi Saham Freeport lewat pasar modal lebih Menguntungkan dibandingkan Diambil Alih oleh Negara

Kekayaan alam yang vital memang pantas dikuasai oleh Negara, tapi tidak oleh BUMN. Dalam sejarahnya SDA yang melimpah tidak melahirkan perusahaan raksasa seperti yang terjadi di Negara lain. BUMN lebih sekedar hanya sapi perah kepentingan politik hingga tidak pernah berkembang seperti BUMN di Negara lainnya.

Lihat saja Petronas yang bisa mengalahkan Pertamina, ini bukan karena SDA Malaysia lebih besar dari Indonesia. Namun Petronas memang dikelola oleh SDM yang mumpuni dan jauh dari kepentingan politis. Apalagi kalau dibandingkan dengan BUMN-nya Singapura, maka lebih tidak ada apa-apanya.

Semua ini karena kepentingan politis sudah berurat akar di BUMN kita. Setiap tender yang diadakan tidak pernah efisien, subkontrak akan jatuh ke orang itu-itu saja, meski ditenderkan dengan cara apapun. Itulah BUMN kita, sehingga inefisiensi dan mismanajemen membuat perusahaan Negara tidak pernah berkembang.

Sudah berkali-kali BUMN selalu minta suntikan modal dari Negara, istilahnya juga dari rakyat. Tanpa pernah memberikan perkembangan yang menggembirakan. Jauh dari BUMN tetangga sebelah yang bisa dikelola secara professional. Kondisi ini bisa terjadi bila Freeport diambil alih oleh Negara, situasinya akan sama seperti pertamina.

Freeport yang sekarang berkembang dengan cepat karena memang dikelola secara professional oleh orang-orang yang berada dibidangnya. Ini sebenarnya yang harus dijaga kelangsungannya agar bisa memberikan sumbangsihnya bagi Negara. Ide divestasi lewat pasar modal jauh lebih menguntungkan daripada diambil alih oleh Negara yang nasibnya bisa sama seperti Pertamina.

Dengan divestasi dan sahamnya dipegang oleh publik, maka Freeport akan tetap menjadi perusahaan publik. Freeport akan dikelola orang yang ahli di bidangnya, bukan orang-orang titipan parpol yang hanya akan memperburuk perkembangan Freeport. Tentu saja dengan divestasi, kendali Freeport akan berada di tangan Negara, namun dengan juga dimiliki publik maka akan membuat perusahaan ini tetap terbuka.

Freeport harus terus berkembang dan dikelola secara professional. Seluruh menajemennya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, dan tak boleh orang politik masuk di dalamnya. Demikian pula dengan seluruh BUMN yang seharusnya diisi oleh orang-orang yang kompeten.

No comments:

Post a Comment