Setelah menikmati masa stabil beberapa minggu, akhirnya rupiah kembali melemah. Kali ini dengan tekanan yang semakin berat. Sebelumnya isu suku bunga amerika menjadi sandungannya, tapi saat ini bertambah dengan isu terror yang semakin mengemuka.
Seperti kasus-kasus terror sebelumnya, dollar akan semakin perkasa. Demikian pula saat ini posisi dollar menguat hampir terhadap semua mata uang dunia. Amunisi dollar cukup banyak, dari rencana kenaikan suku bunga, sebagai mata uang safe haven saat situasi keamanan beresiko tinggi hingga kondisi perekonomian amerika yang membaik.
Memang nasib rupiah masih kurang beruntung, masa tenang dengan posisi rupiah yang stabil ini sudah berlalu. Rupiah kembali dalam spotlight, menjadi sorotan dengan kemungkinan terburuk menembus level terendah sebelumnya. Ini dimungkinkan dengan minimnya sentiment positif.
Pemerintah dengan dana yang besar, masih kurang responsif menyikapi kondisi ekonomi yang berkembang. Masih terlalu pede dan fokus dengan proyek infrastrukturnya, padahal kalau bisa bijak membelanjakan anggaran pada sektor ekonomi produktif, maka nasib rupiah bisa lebih baik. Pemerintah masih percaya model ekonomi “warung kopi” akan mampu mengundang investor dan menguatkan rupiah.
Pemerintah masih percaya dengan proyek infrastruktur akan mampu mengundang investor dan memperkuat rupiah. Namun kenyataannya rupiah kembali dalam tekanan berat dan balik ke level terendahnya. Kondisi ini akan jauh berbeda, bila pemerintah bisa memanfaatkan waktu yang sempit dan anggaran yang besar dengan menggerakan ekonomi produktif hingga bisa memperkuat rupiah.
Boleh dibilang pemerintah salah strategi dalam menghadapi masa depan rupiah yang semakin suram. Banyak Negara bisa dengan cepat konsolidasi saat tekanan terhadap mata uangnya mereda. Namun ini tidak dilakukan oleh pemerintah dan masih keukeuh dengan proyek infrastrukturnya.
Memang proyek infrastruktur sangat penting untuk memperbaiki perekonomian, tapi masih kalah urgensinya dengan membangun ekonomi produktif. Dalam beberapa minggu ke depan, konsentrasi pemerintah akan kembali terseret oleh pergerakan rupiah. Suatu persoalan yang sering terjadi dan pemerintah tak mampu untuk mengelolanya dengan baik, karena memang tidak memiliki strategi yang jitu dalam menghadang pelemahan rupiah lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment