Pages

Tuesday, November 10, 2015

Ingin Profit Banyak, Pilih Saham IPO daripada Blue Chip

Memang kalau pingin main aman dalam berinvestasi, saham-saham unggulan layak dikoleksi. Namun bila ingin profit lebih besar, justru saham perusahaan IPO lebih menguntungkan. Soalnya saham unggulan atau blue chip ini biasanya sudah overvalue, sangat kecil kemungkinan untuk naik lagi.

Mungkin saja bisa berharap dari dividen yang diberikan, tapi rata-rata tidak bisa berharap naik lagi berlipat-lipat. Biasanya berita saham perusahaan yang sudah naik berlipat-lipat tidak bisa diharapkan performanya akan terus berlanjut.Ada masa saat berita itu dirilis harga sahamnya sudah overvalue.

Biasanya orang atau investor sering tergiur dengan performa kenaikan sahamnya yang berlipat-lipat, tapi ini sebenarnya masa lalu dan tidak bisa dijadikan acuan. Harus lebih teliti menghitung lagi statistik kinerja perusahaan, bila rasio asset, pertumbuhan laba lebih kecil dari pertumbuhan sahamnya, maka kondisi ini sudah overvalue dan layak untuk tidak dikoleksi lagi.

Pendapat dari banyak kalangan agar mengoleksi saham perusahaan unggulan atau blue chip adalah saran untuk main aman. Tentunya dengan main aman akan tetap profit, tapi dengan margin pertumbuhan yang kecil. Kadang masih kalah dengan bunga deposito, lalu buat apa bermain saham bila pendapatannya masih kalah dengan bunga deposito.

Disini memang perlu dikaji ulang tentang mitos atau anggapan di pasar saham yang sering menjerumuskan atau berita “goreng-menggoreng”. Umumnya ini dilakukan untuk menarik minat investor masuk ke pasar saham, tapi pada kenyataannya tak seindah yang diucapkan. Seringkali malah membuat investor yang baru masuk ke pasar modal mengalami fobia akibat trauma dari kerugian bermain saham.

Memang akan selalu ada alasan untuk menarik minat masyarakat menjadi investor di pasar saham. Namun tetap harus mengedepankan investasi yang berkelanjutan, sehingga pasar saham akan tumbuh terus investornya. Bukan ramai di awal dan sepi sesudahnya.

Edukasi atau pelurusan dari mitos yang salah kaprah harus dilakukan oleh otoritas pasar modal maupun para pialang sendiri. Jangan mengambil keuntungan untuk diri sendiri dengan mengorbankan mereka yang baru atau awam di pasar modal. Sebaiknya berkomentar yang fair daripada perkataan formal yang hanya sekedar lips servis.

No comments:

Post a Comment