Berkali-kali bandara di daerah tujuan wisata di Indonesia mengalami gangguan debu vulkanik dari gunung meletus. Akibatnya sering terjadi penutupan yang berkepanjangan dan mengganggu aktifitas pariwisata. Kerugiannya boleh dibilang sangat besar, ini mengingat dengan kondisi ekonomi yang serba sulit masih diganggu lagi oleh bencana alam.
Meskipun gunung meletusnya jauh dari tempat tujuan wisata, seringkali dampak debu vulkaniknya menyebar lebih luas dari perkiraan. Otoritas bandara maupun maskapai penerbangan sendiri tidak berani ambil resiko untuk menerjang sebaran debu vulkanik. Akibatnya banyak pernerbangan ditutup dan penumpang maupun turis tak bisa bergerak leluasa.
Memang mau apa lagi bila kondisi ini terjadi, tapi sebenarnya ada solusi dari peristiwa yang sering terjadi. Soalnya tidak sekali ini saja gunung meletus terjadi, sudah berkali-kali dan otomatis menimbulkan kerugian di industri pariwisata yang tidak sedikit. Harusnya memang pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan turut aktif mencari jalan keluar dari persoalan ini.
Salah satunya adalah memberikan solusi transportasi bagi turis atau penumpang di daerah yang bandaranya ditutup. Bisa dengan alternatif jalur darat atau laut ke bandara terdekat yang tidak terkena sebaran debu vulkanik. Solusi ini mungkin tidak banyak membantu, soalnya tidak semua maskapai memiliki jaringan penerbangan di bandara terdekat tersebut. Namun setidaknya memberi pilihan bagi turis atau penumpang untuk tetap bisa menjalankan aktifitasnya.
Selama ini hampir tidak ada tindakan yang berarti dari pemerintah. Kebijakannya masih menutup bandara sampai sebaran debu vulkanik tidak menaungi jalur penerbangan. Padahal ini bisa berhari-hari dan berminggu-minggu, tentunya akan semakin merugikan turis maupun ekonomi di daerah wisata tersebut.
Disini memang perlu campur tangan pemerintah, sebagai pihak yang berkepentingan atas pertumbuhan industri pariwisata dan memiliki dana yang besar untuk bisa mencari solusi dari bencana ini. Pemerintah harus selalu bisa memberikan alternatif transportasi saat bandara ditutup, alternatif tujuan wisata dan memperbaiki jaringan transportasi yang lebih cepat. Tidak ada salahnya memperbaiki jalur kapal cepat yang pernah melayani transportasi antar pulau dengan lebih baik.
Ini mengingat wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan terpisah oleh lautan, maka angkutan laut yang cepat adalah pilihan yang harus ada. Apalagi dengan frekwensi bencana gunung meletus yang sering terjadi, maka sudah keharusan industri pariwisata ini memiliki alternatif transportasi yang lebih baik. Pembukaan alternatif transportasi juga akan memperluas akses ke daerah tujuan wisata sekaligus mengembangkan perekonomian menjadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment