Pages

Monday, November 9, 2015

Awas Cadangan Devisa Menipis, Rupiah Bakal Bergejolak

Ditengah penguatan rupiah yang signifikan, ada kabar mengkhawatirkan dari posisi cadangan devisa yang semakin menipis. Padahal ke depan harus berhadapan dengan kenaikan suku bunga amerika. Besar kemungkinan para spekulan akan semakin berpesta pora menguasai pasar rupiah.

BI tentu saja akan semakin berhati-hati untuk intervensi di pasar keuangan, dengan kondisi cadangan devisa yang mendekati level psikologis. Nampaknya sia-sia kerja keras tim ekonomi sebelumnya yang bisa mencetak cadangan devisa jauh diatas level psikologis. Sekarang harus kembali terpuruk dan berada dalam kondisi kritis.

Memang benar-benar kritis, posisi keuangan yang ada saat ini. Apalagi dengan defisit anggaran berjalan yang semakin melebar, bisa dipastikan beban utang semakin bertambah dan tanggung jawab BI dalam menjaga serta menyediakan dollar semakin besar. Tidak heran bila posisi rupiah sangat fluktuatif akhir-akhir ini.

Seberapa keras BI menjaga agar rupiah bisa stabil akan semakin memakan posisi cadangan devisa yang aman. Meski berkali-kali BI bilang situasi terkendali, dengan siapapun tahu cadangan devisa yang menipis, besar kemungkinan melahirkan peluang baru di mata para spekulan. Ini terlihat dalam beberapa hari ini investor asing pada mulai bergerak mengalihkan modalnya keluar.

Besar kemungkinan persiapan kenaikan suku bunga amerika yang terlihat akan menjadi kenyataan. Hanya keajaiban yang mungkin bisa menunda kenaikan suku bunga amerika ini. Soalnya kondisinya sudah benar-benar memenuhi, disamping gambaran yang diberikan oleh the fed sudah diamini oleh banyak pihak.

Sekali lagi betapa rentannya posisi rupiah untuk saat ini. Kondisi fiskal benar-benar sangat mengkhawatirkan, terlihat bagaimana dangkalnya program ekonomi pemerintah saat ini. Hanya memikirkan membangun dan membangun tanpa pernah melihat kondisi fiskal yang terancam.

Mungkin disini yang dipandang oleh pemerintah adalah masih mampu melakukan kewajibannya, seperti membayar hutang, memenuhi target defisit anggaran yang disyaratkan oleh undang-undang, tapi pada kaidahnya sudah menempatkan rupiah dan keuangan Negara di ujung tanduk. Dengan posisi rupiah yang meleset jauh dari yang dipatok di anggaran belanja, maka bakal merubah kondisi keuangan Negara secara keseluruhan.

Disini mulai terlihat bahwa program pembangunan ekonomi pemerintah tidak produktif. Apa yang sudah dikeluarkan ribuan trilyun dari anggaran tidak mampu menghasilkan perbaikan ekonomi. Justru kondisi ekonomi semakin sulit dan kritis.

No comments:

Post a Comment