Pages

Thursday, October 23, 2014

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Ruko dan Rukan


Rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan) merupakan properti komersial yang cukup menjanjikan sebagai investasi. Dibanding investasi menyewakan rumah, investasi ruko dan rukan memiliki kelebihan, tetapi di sisi lain ada pula beberapa kelemahannya.

Berikut ini keunggulan dan kelemahan investasi ruko dan rukan yang dinukil dari buku “Menjadi Kaya Melalui Properti” tulisan pengamat properti Panangian Simanungkalit.

Silahkan invite 

untuk mendapatkan info2 dan tips2 

RUKO JOGJA - PIN 28421001 
PROPERTI JOGJA - PIN 237149DE 


KELEBIHAN
Pertama, permintaan terhadap suplai ruko dan rukan tergolong tinggi, terutama di kawasan bisnis, perdagangan, dan entertainment. Di kawasan-kawasan seperti ini, ruko dan rukan bisa menjadi pendukung ekonomi atau bahkan dapat menjadi motor utama penggerak roda ekonomi di daerah tersebut.

Kedua, jangka waktu penyewaan menengah, yakni antara 2-3 tahun, lebih panjang dari jangka waktu rumah sewa. Pasalnya, penyewa ruko atau rukan harus memperhitungkan keuntungan yang didapatnya dengan menyewa di lokasi tersebut.

Adakalanya, si penyewa ruko baru mendapat titik impas (break even point) di tahun kedua. Dengan menyewa ruko tersebut tiga tahun, maka di tahun ke tiga, dia akan menikmati laba dari bisnisnya di ruko tersebut.

Ketiga, capital rate ruko atau rukan berkisar 6% – 9 %. Tingkat pengembalian investasi ruko dan rukan lebih besar dibanding rumah sewa. Hal ini disebabkan luas bangunan ruko atau rukan yang lebih besar dibanding luas tanahnya. Selain itu, umumnya ruko dan rukan berada di daerah yang ramai dan prospektif secara ekonomis, seperti di pinggir jalan raya atau di dekat pasar, mal, pusat belanja, dan daerah pusat hiburan.

KEKURANGAN
Pertama, ruko dan rukan sensitif terhadap krisis ekonomi karena merupakan tempat berdagang. Jika kondisi ekonomi memburuk, maka bisa jadi sebagian pedagang—yang menyewa ruko atau rukan—akan menghentikan aktivitas perdagangannya.

Hal ini tentu berbeda bisnis dengan rumah sewa yang merupakan kebutuhan primer. Kendati terjadi krisis, rumah tetap dibutuhkan.

Kedua, prospek bisnis ruko dan rukan sangat bergantung pada lokasi. Seyogianya ruko atau rukan dibangun di pinggir jalan yang ramai atau di kawasan yang strategis, sehingga kemungkinan besar ramai pengunjung. Pasalnya, ruko adalah produk properti yang sangat tergantung pada keramaian atau crowd di depannya.

Hindari membeli ruko atau rukan di lokasi yang sepi dan tidak strategis, karena kemungkinan besar akan sepi pengunjung—dan tentu sepi penyewa. Dalam bisnis properti, hal ini disebut ruko atau rukan spekulatif.




========================================================


  perumahan di yogyakarta, perumahan di yogya, perumahan di jogjakarta, perumahan di yogyakarta 2015, perumahan di yogya 2015, perumahan di jogja 2015, perumahan di jogjakarta 2015, perumahan di jogja, perumahan yogyakarta, perumahan yogya, perumahan jogjakarta perumahan jogja, KPR murah, KPR Bijak, KPR, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank Niaga,perumahan di jogja selatan, Kredit murah, kredit rumah murah, cari rumah di yogyakarta, cari rumah di jogja, cari rumah di yogya, cari rumah di jogjakarta, cari perumahan di yogyakarta selatan, cari perumahan di jogja selatan, cari perumahan di yogyakarta selatan, cari perumahan di jogjakarta selatan, cari rumah, rumah sederhana, rumah mewah, rumah 1lantai, rumah 2lantai, perumahan di jogja utara, rumah type 36, rumah type 45, rumah type 50, rumah type 54, rumah type 63, rumah type 70, rumah type 80, rumah type 90, rumah type 100, perumahan type 36, perumahan type 45, perumahan type 50. perumahan type 54, perumahan type 63, perumahan type 70, perumahan type 80, perumahan type 80, perumahan type 90, perumahan type 100, cari ruko, desain type 36, desain type 45, desain type 75, desain type 90, desain type 100, desain type 120, perumahan di jogja selatan, perumahan di bantul, rumah di bantul, kota yogyakarta, kota yogya, kota jogjakarta, kota jogja, kota gudeg, malioboro, pariwisata, kota pelajar, kota pendidikan, rumah baru, rumah second, perumahan baru, perumahan second, cari perumahan, jogja residence, perumahan jogja residence, jalimbar residence, the jalimbar residence, perumahan jalimbar residence,rumah jogja residence, lokasi perum the jalimbar residence, lokasi perumahan the jalimbar residence, lokasi rumah the jalimbar residence, lokasi rumah jalimbar residence, lokasi perumahan jalimbar residence, sakinah 2, sakinah 2 tahap 3, perumahan sakinah 2 tahap 3, perumahan tamansari 1, perumahan tamansari 2, perum tamansari 1, perum tamansari 2, tamansari 1, tamansari 2, harga tamansari 2, lokasi perumahan tamansari 2, lokasi rumah tamansari 2, launching perumahan tamansari 2, launching rumah tamansari 2, lokasi perum tamansari 2, lokasi perumahan tamansari 2, perumahan baru tamansari 2, perum baru tamansari 2, rumah baru tamansari 2, denah tamansari 2, denah type 54 tamansari 2, denah type 63 tamansari 2, denah tamansari type 63, denah perum tamansari 2 type 54, denah perum tamansari 2 type 63, denah perum tamansari 2 type 70, denah perumahan tamansari 2, denah perum tamansari 2, denah rumah tamansari, daftar harga perum tamansari 2, daftar harga perumahan tamansari 2, deftar harga rumah tamansari 2, perumahan 2015, rumah 2015, perumahan baru 2015, perum baru 2015, rumah baru 2015,








Tuesday, October 21, 2014

Keunggulan dan Kelemahan Investasi Kios dan Toko


Tingginya konsumerisme masyarakat Indonesia tentu membuat investasi kios dan toko sangat menggiurkan. Namun Anda jangan asal membeli. Perhatikan terlebih dahulu keunggulan dan kelemahannya. Dalam buku “Menjadi Kaya Melalui Properti”, Panangian Simanungkalit menjabarkannya untuk Anda:

Keunggulan
Pertama, demand terhadap kios atau toko sangat tinggi, terutama di retail trade area atau kawasan perdagangan. Kawasan perdagangan merupakan surga bagi investasi kios atau toko, karena kawasan ini umumnya ramai dengan para pelaku bisnis, baik penjual maupun pembeli. Sebut saja kawasan Tanah Abang atau Mangga Dua. Kedua lokasi ini tetap menjadi pilihan utama bagi para investor kios dan toko, karena setiap hari dikunjungi oleh ratusan ribu orang dengan berbagai kepentingan bisnis.

Kedua, jangka waktu sewa menengah (2-3 tahun). Umumnya, jika seorang penyewa kios atau toko sudah merasa nyaman dan suka berjualan di sebuah lokasi, dia akan terus memperpanjang sewa atau bahkan membeli kios tersebut dari pemiliknya.

Ketiga, capital gain diperoleh dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun). Makin ramai dan makin banyak perdagangan dan transaksi yang terjadi di sebuah lokasi kios dan toko, maka capital gain kios dan toko juga akan makin tinggi. Keuntungan dari capital gain makin besar dan signifikan jika kios atau toko dijual setelah lebih dari lima tahun. Pasalnya, kawasan perdagangan tempat toko tersebut berada telah menjadi matang (mature), dengan jumlah pelanggan tetap yang banyak pula.

Silahkan invite 

untuk mendapatkan info2 dan tips2 
APARTEMEN JOGJA - PIN 28421001 
PROPERTI JOGJA - PIN 237149DE 

Kelemahan
Pertama, memilih lokasi yang strategis terbilang sulit. Sirkulasi di dalam pusat perbelanjaan sering kali bisa berubah karena terjadi perubahan perpindahan barang-barang tertentu yang diminati konsumen.

Contoh, ketika di sebuah lokasi dibangun sebuah trade center, keramaian akan mengikuti arah masuk trade center tersebut. Pada saat pintu masuk trade center tersebut berpindah, tentu saja crowd atau keramaian kawasan tersebut akan berpindah, mengikuti pintu masuk trade center tersebut.

Kedua, harga bisa jatuh bila salah memilih lokasi. Umumnya kios di bagian belakang tidak dapat dijadikan lahan bisnis yang baik, sehingga akhirnya hanya dijadikan sebagai tempat makan, yang harga sewanya lebih rendah.

Apalagi jika penyewanya adalah orang keturunan Tionghoa yang percaya perhitungan feng shui. Biasanya mereka mendatangkan ahli feng shui khusus untuk mencari lokasi toko atau kios yang tepat. Penyewa seperti ini tentu akan memilih lokasi toko yang sesuai dengan lebih teliti.

Tuesday, October 14, 2014

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Ruang perkantoran



Iklim ekonomi nasional yang bersahabat belakangan ini membuat permintaan ruang perkantoran (office space) terus meningkat. Bahkan, sebuah survei menyebutkan tingkat penyerapan ruang kantor mencapai 91,96%, atau rekor tertinggi sejak 1997.

Secara kualitas, perkantoran dibagi menjadi tiga kategori: grade A, B, dan C. Gedung perkantoran grade A umumnya berukuran besar, memiliki lobi yang bagus, dan biasanya dihuni perusahaan multinasional. Gedung grade B hampir sama dengan grade A, hanya saja jumlah lantainya lebih sedikit. Sementara, gedung grade C umumnya dipakai instansi-instansi pemerintah atau departemen-departemen dengan jumlah lantai yang lebih sedikit dari grade B.

Dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Kaya Melalui Properti”, Panangian Simanungkalit menguraikan kelebihan dan kekurangan investasi ruang perkantoran. Berikut ini nukilannya:

Kelebihan
Pertama, tingkat permintaan tinggi di kawasan CBD (central business district), dimana banyak terjadi aktivitas yang berhubungan dengan “FIRE” (finance and banking, insurance, dan real estate). Selama perekonomian tumbuh, maka angka permintaan ruang kantor akan tetap signifikan.

Kedua, capital gain perkantoran lebih tinggi dari tanah kosong dan rumah sewa, yakni sekitar 7% – 12%. Besaran capital gain tergantung pada lokasi dan kualitas gedung perkantoran.

Ketiga, jangka penyewaan 1 – 3 tahun, lebih lama dari jangka penyewaan rumah yang hanya 1 – 2 tahun. Perkantoran disewa tidak hanya sebagai tempat bekerja, tetapi juga untuk memosisikan diri terhadap image tertentu yang diinginkan perusahaan. Perusahaan yang sering berpindah kantor, tak urung sering dicap sebagai perusahaan yang kurang bonafid.

Silahkan invite 

untuk mendapatkan info2 dan tips2 
APARTEMEN JOGJA - PIN 28421001 
PROPERTI JOGJA - PIN 237149DE 


Kekurangan
Pertama, perkantoran sangat terpengaruh kondisi ekonomi nasional. Pada saat krisis finansial global akhir tahun 2008, banyak perusahaan yang merugi. Sebagian hanya mengalami penurunan pendapatan, tetapi sebagian lagi bangkrut. Perusahaan yang bangkrut, tentu akan berhenti menyewa, sementara perusahaan yang mengalami penurunan volume penjualan, mungkin hanya akan berpindah dari kantor yang bagus ke kantor yang kualitasnya lebih rendah.  

Kedua, investasi perkantoran kurang diminati investor, karena saat kosong tidak dapat digunakan sendiri oleh pemiliknya. Ini berbeda dengan investasi rumah atau apartemen, dimana pemiliknya bisa menempati saat rumah atau apartemen tersebut tidak sedang disewa.

Ketiga, pemilik harus mengikuti peraturan dari property management. Sebuah gedung perkantoran, umumnya memiliki manajemen gedung yang mengatur semua kegiatan di dalamnya. Seorang investor office space sudah barang tentu harus berhubungan dengan manajemen gedung tersebut. Hal ini tentu membuat segala macam urusan, termasuk peraturan sewa-menyewa menjadi lebih complicated.